Emas selalu
menjadi cikal bakal berbagai produk perhiasan dan produk lainnya. Mulai dari
emas batangan, koin, hingga bentuk perhiasan cincin, gelang dan kalung. Selain
itu, Investasi emas dianggap lebih aman atau risk free dibandingkan dengan
instrumen investasi lainnya bagi orang awam yang ingin berinvestasi tetapi
tidak mau mengambil risiko. Hal ini menjawab pertanyaan akan banyaknya
masyarakat yang senang menyimpan emas mereka untuk tabungan di kemudian hari
dibandingkan untuk terjun langsung ke investasi saham ataupun obligasi.
Pergerakan
harga emas dianggap dinamis, karena secara umum harga emas cenderung selalu
naik setiap tahunnya. Pada tahun 2015, harga emas di Indonesia hanya berkisar
Rp 490.000 sampai Rp 530.000 per gram nya. Sekarang ini harga emas berada di
kisaran Rp 850.000. Artinya harga emas sudah mengalami kenaikan hampir dua kali
lipat!
Lalu, apasih sebetulnya yang
membuat harga emas bisa naik dan turun?
1. Hal ini bisa terjadi karena
tidak stabilnya kurs mata uang. Misalkan, nila kurs dollar AS terhadap rupiah
tinggi atau turun maka harga emas juga akan berdampak.
2. Bukan hanya kurs, suku bunga pun
bisa mempengaruhi naik turunnya harga emas. Ketika suku bunga naik, maka banyak
orang yang akan menarik uangnya dan menyimpan uang dalam bentuk deposito. Lalu
lajunya inflasi yang tak terkendali juga sangat berpengaruh pada harga emas.
3. Sesuai dengan hukum permintaan
dan penawaran. Penawaran dan permintaan emas merupakan faktor berikutnya yang
mempengaruhi naik atau turunnya harga emas. Apabila permintaan emas sedang
naik, tentu harga emas juga akan ikut naik.
4. Lalu adanya kebijakan moneter,
harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil di bank
sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed).
Misalnya karena harga dollar terhadap rupiah sedang tinggi, sehingga harga emas
menjadi terdampak. Kaitannya dengan suku bunga yang ditetapkan oleh bank
sentral di AS.
5. Ketidakpastiaan kondisi global.
Berbagai situasi yang terjadi di sekeliling kita seperti politik, ekonomi,
krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga
emas. Berita perang dagang Amerika Serikat dengan China menjadi salah satu hal
yang paling berpengaruh terhadap harga emas. Karena ketika terjadi perang
dagang, seringkali berpengaruh terhadap harga komoditas tambang.
Meski harga emas berfluktuatif,
emas tetap menjadi pilihan bagi sejumlah orang sebagai instrumen tabungan
jangka panjang karena memiliki nilai likuid dan menguntungkan. Bahkan Menteri
Keuangan, Sri Mulyani juga mengakui bahwa emas kerap kali menjadi pilihan untuk
menabung atau berinvestasi di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Yuk, mulai nabung di Lakuemas dari sekarang, biar gak nyesel kemudian!
Lakuemas, Cara Baru Beli Emas