Harga emas mencapai rekor tertinggi di atas $2.500 seiring meningkatnya harapan pada penurunan suku bunga. Pada hari Rabu (21/8/2024) emas mencapai rekor tertingginya minggu ini karena prospek suku bunga AS yang lebih rendah memukul dolar dan memacu lebih banyak aliran masuk ke emas. Harga emas spot naik 0,1% menjadi $2.515,44 per troy ounce. Kenaikan harga emas didorong oleh beberapa faktor seperti ketegangan kondisi global yang masih tidak menentu, ketidakpastian yang dimunculkan oleh pemilihan Presiden AS yang akan datang dan prospek penurunan suku bunga AS yang bisa mendorong harga emas ke level yang lebih tinggi lagi.
Harga emas didorong oleh taruhan pemotongan suku bunga yang terjadi secara terus-menerus - bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September. Para pedagang terbagi atas penurunan 25 atau 50 basis poin, menurut CME Fedwatch.
Fokus minggu ini sepenuhnya tertuju pada pidato Ketua Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole pada hari Jumat (23/8/2024), di mana ia diharapkan untuk melanjutkan kecenderungan dovish Fed. Namun, para analis tidak memperkirakan Powell akan secara eksplisit memperkirakan potensi penurunan suku bunga.
Risalah rapat Fed akhir Juli juga akan dirilis hari ini, setelah bank sentral bersikap dovish selama rapat. Prospek suku bunga yang lebih rendah menjadi pertanda baik bagi emas, ditambah dengan pelemahan dolar baru-baru ini yang merupakan pendorong utama kenaikan di pasar logam.
Menurut analisa tehnikal, prediksi emas sendiri masih akan naik hingga akhir tahun. Emas diprediksi mampu menyentuh ke level US$2.600 di awal 2025. Atas potensi tersebut, harga emas digital juga dapat diprediksi bernilai lebih tingi menyentuh Rp1.400.000/gram-nya.
Dengan memperhatikan berita emas hari ini, masih ada banyak hal yang akan mempengaruhi emas di masa depan - jadi jangan tunda lagi untuk mengoleksi emas dari sekarang, karena tidak menutup kemungkinan emas akan melaju lebih tinggi !
LAKUEMAS, #PartnerInvestasiEmas
sumber: investing.com