Emas dianggap sebagai “safe haven” oleh beberapa orang karena aset ini memiliki nilai yang sejalan dengan inflasi untuk jangka waktu yang lama. Standar perekonomian dunia atau negara mungkin tidak berhubungan dengan nilai emas, tetapi pada akhirnya nilai emas adalah dasar nilai riil.
Sebelum mengetahui kenapa emas dikatakan safe haven, kita harus tau apa itu safe haven? Safe haven adalah aset yang diharapkan nilainya tetap atau meningkat walaupun pasar tidak stabil atau bergejolak. Safe haven dicari oleh para investor untuk menghindari aset mereka dari kerugian ketika terjadi penurunan pasar atau krisis keuangan.
Emas dipercaya sebagai alat penyimpan nilai atau “store of value”. Nilai dari komoditas emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga yang ditetapkan pemerintah. Banyak orang yang membeli emas sebagai asuransi terhadap peristiwa ekonomi yang buruk atau merugikan. Sebagai akibatnya, permintaan dan harga emas meningkat ketika adanya ancaman inflasi ataupun perubahan nilai dollar.
Penelitian yang dilakukan oleh Sile Li dan Brian Lucey mengidentifikasi indikator-indikator kondisi pasar yang tidak stabil, yaitu: tekanan dalam pasar keuangan, ketidakjelasan politik, dan sentimen konsumen. Konsumen akan berpikir bahwa emas akan lebih aman dibanding aset berisiko seperti saham dan obligasi. Bisa disimpulkan bahwa harga emas akan cenderung meningkat ketika pasar keuangan mengalami tekanan yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah.