27

January
2022

#YOKNGILMU Berutang Itu Baik Nggak Sih ?

#YOKNGILMU Berutang Itu Baik Nggak Sih ?

Hi Teman Lakuemas, 


Lakuemas bekerja sama dengan YokBisa Media mengadakan Webinar “Berutang itu Baik Nggak Sih?” yang menghadirkan:


Narasumber: Dani Rachmat (Personal Finance Blogger)

Host: Audi Octavia


Yang akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 27 Januari 2022

Pukul : 18.30 (Open Gate)  – Selesai

Venue : ZOOM

Link Zoom : https://bit.ly/WebinarYokBisa


Materi yang Akan Dibahas:

- Apa itu financial freedom?

- Apakah diperbolehkan untuk berutang?

- Hal yang perlu diperhatikan saat berutang

- Berbagai macam platform untuk berutang

- Tata cara Financial Check Up


DAPATKAN KESEMPATAN MENDAPATKAN E-VOUCHER LAKUEMAS SEBESAR RP 100.000,- UNTUK 5 ORANG YANG HADIR PADA WEBINAR!

ARTIKEL LAINNYA

Kenapa Harga Emas Selalu Bisa Naik dan Turun?
Monday, 03 November 2025
Kenapa Harga Emas Selalu Bisa Naik dan Turun?

Harga emas yang berfluktuatif menjadikan emas sebagai bagian dari portofolio atau sebagai instrumen pelindung nilai. Dengan pemahaman dan update informasi terkini tentang: inflasi, suku bunga, kebijakan bank sentral, nilai mata uang, geopolitik — Anda bisa membuat keputusan yang lebih bijak. Simak artikelnya berikut ini.


LANJUTKAN
Tidak Dikasih Berhenti, Emas Melambung Tinggi !
Tuesday, 14 October 2025
Tidak Dikasih Berhenti, Emas Melambung Tinggi !

Harga emas dunia kembali melonjak ke rekor tertinggi baru di USD$4,181 per troy ounce di tengah meningkatnya ketidakpastian dari kebijakan perdagangan Amerika Serikat dan melemahnya beberapa pasar hal ini membuat permintaan emas meningkat sebagai aset lindung nilai. Hal lain juga dipicu oleh ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang kembali meningkat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.


LANJUTKAN
Harga Emas Spot Capai US$4.000 Untuk Pertama Kalinya !
Wednesday, 08 October 2025
Harga Emas Spot Capai US$4.000 Untuk Pertama Kalinya !

Emas telah mencatat reli bersejarah, berlipat ganda dalam waktu kurang dari dua tahun, didorong oleh aksi beli Bank Sentral seiring diversifikasi aset dari dolar AS, kebijakan perdagangan agresif Presiden Donald Trump, dan konflik global.


LANJUTKAN