Dalam buku berjudul Gold: Nature and Culture yang ditulis oleh ahli sejarah Rebeca Zorach dan produser film Michael Philips, sejak dulu emas dianggap sebagai perwakilan dari sebuah kesakralan. Alasan utamanya adalah karena emas memiliki tampilan mencolok, berkilau, serta warna yang kuat.
Berdasarkan catatan sejarah, penggunaan emas oleh manusia pertama kali terjadi pada tahun 3100 sebelum Masehi, tepatnya pada masa Menes yang dikenal sebagai pharaoh pertama Mesir. Pada masa pemerintahannya, disebutkan bahwa emas memiliki nilai 2,5 kali lipat dibandingkan perak. Rasio emas-perak ini dikenal sebagai perbandingan nilai pertama dalam sejarah manusia.
Penggunaan emas terus berlanjut, hingga pada tahun 700 sebelum Masehi, untuk pertama kalinya emas digunakan sebagai mata uang koin oleh para pedagang dari bangsa Lydia. Namun koin yang digunakan pada saat itu tidak mengandung emas murni sebagai bahannya. Koin ini terdiri dari 63% emas dan 27% perak campuran keduanya disebut dengan nama elektrum.
Saat ini emas tidak lagi digunakan sebagai mata uang. Namun demikian, keberadaannya tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah penggunaan emas sebagai sarana investasi jangka panjang yang masih cukup populer di kalangan masyarakat. Tidak mengherankan, kepemilikan emas kerap dikaitkan dengan kondisi ekonomi sebuah negara.
Sejarah penggunaan emas sebagai mata uang
Koin menjadi pilihan utama manusia di zaman dulu sebagai mata uang. Penggunaan uang koin menggantikan sistem barter yang pada praktiknya memiliki sistem yang tak terukur. Di sini, manusia pun mulai mencari jenis logam yang tepat dipakai sebagai bahan membuat koin.
Ada berbagai pilihan logam yang bisa dipertimbangkan, yakni besi, paladium, platinum, emas, tembaga, perak, timah, serta alumunium. Dari daftar logam tersebut, besi, tembaga, serta timah punya cenderung bersifat korosif. Sementara itu, alumunium berbobot terlalu ringan dan memunculkan kesan tak bernilai.
Paladium dan platinum sejatinya menjadi pilihan yang tepat. Kedua logam ini sudah lama dikenal sebagai barang mewah serta tidak bersifat korosif. Hanya saja, cara memperoleh kedua logam ini sangat sulit karena keberadaannya di alam sangat langka. Hal ini tentunya akan mengganggu sirkulasi mata uang.
Dengan pertimbangan tersebut, pilihan akhirnya tinggal pada 2 logam, yakni emas dan perak. Emas memiliki keuntungan karena tampilannya yang unik dan cantik. Selain itu, logam mulia ini juga tidak mudah korosi dan dapat dilebur yang memudahkan proses pencetakan.
Di era modern emas memang tak lagi digunakan sebagai mata uang. Keberadaannya digantikan oleh uang kertas atau uang logam jenis lain. Namun, secara psikologis, emas tetap dianggap sebagai logam yang punya nilai tinggi. Saat sistem ekonomi modern yang berlandaskan uang kertas kolaps, emas menjadi instrument yang nilainya cenderung naik dan terlindung dari dampak inflasi.
Investasi emas di Era Modern, Apakah Masih Menguntungkan?
Nilai emas yang cenderung naik dan terlindung dari dampak inflasi merupakan alasan utama banyak orang yang menjadikannya instrumen investasi. Anda bisa memilih investasi emas dengan cara membeli perhiasan atau logam mulia. Namun, hal yang menjadi pertanyaan besar tentunya adalah, apakah investasi menggunakan emas masih relevan di era modern seperti sekarang?
Seperti diketahui, saat ini banyak bermunculan metode investasi yang bisa dilakukan. Anda bisa mencoba menggunakan layanan deposito dari bank. Bisa pula memilih untuk menanamkan modal di bisnis properti. Apakah investasi emas lebih menguntungkan dibandingkan dengan jenis investasi lain tersebut? Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, Anda bisa melihat masing-masing keuntungan investasi itu.
-
Obligasi
Pilihan investasi yang pertama adalah obligasi—surat utang yang secara resmi dikeluarkan oleh sebuah lembaga dengan jangka waktu antara 1 sampai 10 tahun. Lembaga yang menerbitkan obligasi sangat beragam, mulai dari pemerintah negara, pemerintah daerah, lembaga milik pemerintah, perusahaan, atau lembaga supranasional.
Pemegang surat utang ini bisa memperoleh keuntungan berupa bunga sesuai dengan durasi yang telah ditentukan. Investasi jenis ini memberi keuntungan berupa pendapatan yang tetap dan jumlah bunganya juga cukup besar. Hanya saja, ada risiko besar yang muncul ketika lembaga penerbit obligasi tak mampu mengembalikan dana utang atau malah bangkrut.
-
Reksadana
Reksadana merupakan dana kolektif yang didapatkan dari berbagai investor dan dijalankan oleh manajer investasi. Jenis investasi seperti ini memberikan kemudahan kepada pemilik modal, karena tidak perlu repot mengurus investasi secara langsung. Semuanya diserahkan kepada manajer. Selain itu, risiko kerugian juga cukup kecil, karena biasanya reksadana diinvestasikan ke berbagai tempat.
Hanya saja, untuk memperoleh hasil investasi yang maksimal dari reksadana, Anda harus memilih manajer yang benar-benar tepercaya dan andal. Selain itu, dalam aktivitas investasi ini, Anda juga diharuskan untuk mengeluarkan biaya tambahan yang ditujukan kepada pengelola dana. Tidak heran kalau keuntungan yang diperoleh pun sedikit.
-
Deposito
Deposito atau tabungan berjangka bisa jadi opsi investasi selain tabungan emas berikutnya. Investasi ini dilakukan dengan melakukan penyetoran secara rutin pada durasi waktu yang telah ditentukan. Keuntungan yang didapatkan berasal dari bunga deposito tersebut. Pihak bank biasanya menawarkan layanan ini dengan tingkat bunga yang proporsional dengan tenornya. Selain itu, risikonya juga sangat kecil.
Hanya saja, deposito memiliki kekurangan karena dana yang tersimpan tak bisa dipakai secara bebas. Untuk memperoleh dana beserta bunga dari deposito, Anda harus menunggu hingga waktu pengambilan. Kalau tidak, akan ada penalti atau denda yang harus dibayarkan kepada pihak bank. Dalam kondisi tersebut, Anda pun menjadi pihak yang sangat dirugikan.
-
Saham
Kepemilikan saham menjadi bukti bahwa Anda merupakan salah satu pemilik modal di sebuah perusahaan. Oleh karena itu, Anda pun berhak memperoleh pembagian keuntungan dari bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan ketika memutuskan untuk menjualnya saat harga saham berada di level tinggi.
Namun, memilih investasi ini bukannya tanpa ada risiko. Bahkan, risiko investasi saham sangat besar. Apalagi, perjalanan bisnis sebuah perusahaan tidak bisa diprediksi. Perusahaan yang saat ini punya nama besar, bisa saja tiba-tiba bangkrut. Tengok saja perusahaan ternama seperti Yahoo atau Nokia. Siapa yang tak mengenal kedua perusahaan itu? Namun, saat ini kondisi keduanya sudah berubah drastis dan sahamnya pun memiliki nilai yang jauh lebih rendah dibandingkan pada masa jayanya.
-
Properti
Pilihan investasi berikutnya adalah dengan kepemilikan properti. Keuntungan memiliki properti pun sangat beragam. Dari segi harga, properti punya kecenderungan terus mengalami peningkatan nilai. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan properti untuk disewakan dan mendatangkan pendapatan rutin. Dengan potensi keuntungan seperti itu, tidak herankalau banyak yang tergiur dengan investasi ini.
Namun, keuntungan besar yang didapatkan dari investasi properti juga harus dibarengi dengan modal tak sedikit. Anda juga harus mempertimbangkan lokasi properti tersebut secara matang. Kalau lokasinya tidak strategis, Anda bisa rugi besar. Selain itu, properti juga bukan solusi yang tepat kalau ingin dana likuid, karena proses penjualan properti biasa membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
-
Bitcoin
Pilihan investasi berikutnya adalah Bitcoin. Investasi ini begitu booming dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi, harga Bitcoin sangat tinggi, sempat mencapai Rp. 200 juta. Tak heran kalau banyak yang tergiur dengan keuntungan besar dari investasi ini. Bahkan, banyak yang menyebut Bitcoin sebagai emas digital.
Namun, lagi-lagi ada hal tak menyenangkan yang harus diperhatikan kalau memilih investasi Bitcoin. Mata uang digital ini tidak diakui sebagai alat pembayaran oleh berbagai negara dunia, termasuk di antaranya adalah Indonesia. Alasan utamanya adalah karena Bitcoin dianggap sebagai mata uang digital dengan tingkat fluktuasi tinggi yang pada akhirnya memberikan risiko kerugian besar bagi pemakainya.
Pelarangan penggunaan Bitcoin di Indonesia tertuang dalam 2 aturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, yakni PBI 19/12/PBI/2017? tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial dan PBI 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
Itu adalah 6 jenis investasi selain emas yang kerap dipilih. Lalu, bagaimana dengan investasi emas? Keuntungan apa saja yang bisa didapatkan ketika memilih berinvestasi logam mulai ini?
-
Mudah didapat, mudah dijual
Untuk mendapatkan emas, caranya sangat mudah. Anda bisa memperoleh tabungan emas secara online atau membelinya secara langsung dari toko emas atau Pegadaian. Di waktu yang sama, emas juga memberi kemudahan saat Anda butuh uang dalam waktu cepat.
-
Harganya cenderung naik dalam jangka waktu panjang
Saat menyimpan emas, Anda memang tidak bisa mengharapkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, hal tersebut tertutupi oleh harga emas yang cenderung naik dalam jangka waktu panjang. Sebagai contoh, menurut catatan DetikFinance, nilai emas batangan dari Antam berada di titik terendah di angka Rp. 498.000 pada 25 Juni 2013. Selanjutnya, per 30 Januari 2018, harga emas Antam berada di angka Rp. 633.000.
-
Harga emas independen
Keuntungan berikutnya dalam investasi emas adalah harganya yang independen. Harga jual dan harga beli emas tidak dipengaruhi oleh inflasi ataupun kebijakan pemerintah. Kalaupun ada penurunan harga ketika terjadi inflasi, hal itu tidak akan berlangsung dalam waktu lama.
-
Dapat digunakan sebagai jaminan
Selain mudah diuangkan, kepemilikan emas juga memberi keuntungan karena bisa dipakai sebagai jaminan. Anda bisa menggunakannya sebagai sarana untuk mengajukan pinjaman ke bank. Dengan begitu, Anda tetap bisa memperoleh dana tunai tanpa harus kehilangan tabungan emas.
-
Diterima di mana saja
Emas memang bukan dikenal sebagai alat penukaran selayaknya mata uang. Namun, dengan memiliki tabungan emas, Anda bisa dengan mudah menggunakannya di berbagai tempat, termasuk di luar negeri sekalipun. Tidak akan ada negara yang menolak pembayaran menggunakan emas. Hal ini tentu saja berbeda kalau Anda menggunakan mata uang Rupiah untuk pembayaran transaksi yang dilakukan di negara lain.
Memilih Tabungan emas, Emas Digital atau Emas Fisik?
Dengan beragam keuntungan yang diperoleh, memilih berinvestasi emas merupakan pilihan yang bijak. Apalagi, saat ini Anda bisa memperoleh emas dengan sangat mudah, tersedia pilihan emas fisik dan emas digital. Keberadaan emas digital menjadi opsi terbaru yang bisa digunakan seiring dengan perkembangan teknologi.
Apa itu emas digital? Emas digital merupakan produk emas yang ditawarkan secara online dengan mengikuti harga emas di pasaran. Ketika memiliki emas digital, Anda tidak perlu menyimpan emas di rumah maupun SDB. Proses penyimpanannya dilakukan oleh pihak yang menyediakan layanan pembelian emas digital.
Keberadaan emas digital pun menjadi solusi yang memudahkan bagi masyarakat perkotaan. Bahkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno pun mendukung penggunaan emas digital. Sebagai buktinya, memilih menggunakan emas digital sebagai mahar nikah massal yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada bulan Desember 2017.
Meski tidak melihat kondisi fisik emas secara langsung, emas digital yang telah dibeli merupakan produk logam mulia yang dicetak oleh Antam. Kalau mau, Anda juga bisa meminta pihak penjual, yang menyediakan layanan titipan emas, untuk mengubah emas digital tersebut menjadi emas fisik dan mengirimnya ke alamat rumah.
Selain memberi keuntungan berupa keamanan dan kemudahan dalam penyimpanan, emas digital juga mudah diperoleh. Untuk mendapatkan emas digital, Anda tidak harus membeli emas dalam satuan yang bulat. Anda bisa saja membeli emas dengan berat hanya 0,2 gram atau 0,5 gram, disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing.
Cara menjual emas digital juga sangat mudah. Anda tidak perlu mencari toko emas dan menawarkan tabungan emas kepada mereka. Layanan penjualan emas juga bisa Anda lakukan secara online. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh uang dalam waktu singkat, apalagi kalau uang tersebut dibutuhkan dalam kondisi darurat.
Dengan berbagai kemudahan tersebut, Anda bisa melihat bahwa tidak ada perbedaan berarti antara menyimpan emas dalam bentuk digital dengan emas fisik. Keduanya memberikan manfaat yang sama. Bahkan, sistem kelola emas digital lebih memudahkan, karena Anda bisa mendapatkan dan menjualnya tanpa harus keluar ruangan.
Faktor Penting yang Perlu Diperhatikan saat Investasi emas
Saat memilih untuk investasi emas, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yakni:
-
Pantau harga
Hal pertama yang harus dilakukan ketika memutuskan untuk mengumpulkan tabungan emas dalah dengan memantau harga emas di pasaran. Pastikan, Anda melakukan pembelian ketika emas di harga terendah. Perlu diketahui, harga emas cukup fluktuatif, meski selisihnya memang tak terlalu besar.
-
Keberadaan sertifikat
Saat memilih investasi emas fisik, Anda harus memastikan bahwa emas yang dibeli dilengkapi dengan sertifikat. Sertifikat tersebut menjadi indikator kualitas serta keaslian emas. Keberadaan sertifikat ini juga memberi kemudahan ketika Anda menjual emas tersebut.
-
Tingkat kemurnian
Tingkat kemurnian emas menjadi hal yang tak boleh terlewat dari perhatian Anda. Kalau memilih investasi emas batangan, pastikan bahwa emas yang Anda beli memiliki tingkat kemurnian 99,99%.
-
Perhatikan reputasi penjual
Terakhir, memperhatikan reputasi penjual merupakan sebuah keharusan, apalagi kalau Anda memilih membeli emas digital. Karena Anda tak bisa melihat kondisi emas secara langsung, ada kemungkinan bahwa penjual yang tengah dihadapi adalah seorang penipu. Alih-alih untung, Anda malah buntung.
Agar terhindar dari penipu yang mengaku menjual emas digital, Laku Emas bisa menjadi pilihan. Di sini, Anda bisa melakukan transaksi emas digital dengan mudah. Keamanan juga tidak perlu dikhawatirkan. Laku Emas menyediakan layanan kelola emas yang dapat dipercaya.
Dengan berbagai keuntungan yang dimilikinya, sangat disayangkan kalau Anda melewatkan kesempatan investasi emas begitu saja. Menjadi seorang investor emas, Anda tak perlu butuh uang banyak. Meski begitu, keberadaannya bisa memberikan jaminan keuntungan kepada Anda. Tertarik memiliki emas, kan?