Harga emas stabil di atas posisi terendah dua bulan pada hari Rabu (31/05/2023). Harga emas yang stabil ini diuntungkan dari beberapa aksi ambil untung dalam dolar karena pasar menunggu isyarat tentang kenaikan plafon utang AS. Banyak hal terjadi pada ekonomi AS minggu ini, yaitu salah satunya data nonfarm payrolls untuk bulan Mei yang akan dirilis pada hari Jumat (01/06/2023) yang akan menjadi faktor dalam rencana The Fed untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Dolar mundur di tengah aksi ambil untung dan antisipasi data. Tetapi prospek The Fed yang semakin hawkish membuat greenback relatif didukung, sementara prospek aset non-yielding seperti emas menjadi gelap. Namun, logam kuning mungkin melihat peningkatan permintaan safe haven jika terjadi default AS, yang kemungkinan akan memicu resesi. Anggota parlemen AS akan memberikan suara minggu ini untuk meloloskan RUU bipartisan untuk menaikkan plafon utang dan mencegah krisis ekonomi.
Emas spot datar di $1.959,34 per troy ounce, sementara emas berjangka stabil di $1.977,65 per troy ounce pada pukul 20:51 ET (00:51GMT). Kedua instrumen reli hampir 1% pada hari Selasa, pulih dari posisi terendah lebih dari dua bulan. Sebagian besar pelemahan yang terjadi ini berasal dari ekspektasi yang meningkat bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada bulan Juni, di tengah inflasi yang kaku dan ketahanan di pasar tenaga kerja. The Fed juga akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk masa yang lebih lama.
Faktor-faktor ini, ditambah dengan tanda-tanda memburuknya kondisi ekonomi di seluruh dunia, membuat harga tembaga menuju penurunan bulanan terburuk dalam 11 bulan.
Nah Lakufriends, fokus sekarang adalah pada data aktivitas manufaktur dari China, untuk petunjuk lebih lanjut tentang bagaimana pemulihan ekonomi terjadi di importir tembaga terbesar di dunia.