Di tengah banyaknya gejolak global seperti saat ini, kita sering kali mendengar bahwa ekonomi global terancam resesi. Tak jarang pula, kita mendengar bahwa sejumlah investor beralih menuju aset safe haven. Salah satu komoditas yang sering disebut-sebut sebagai aset safe haven adalah Emas.
Logam mulia emas sebenarnya sudah menjadi salah satu pilihan investasi atau sarana menimbun kekayaan jauh sebelum kebanyakan orang mengenal investasi portofolio berupa surat berharga (saham, obligasi dan reksadana).
Seiring waktu berjalan, mayoritas pelaku pasar lalu menganggap emas sebagai aset safe haven. Emas digadang-gadang sebagai aset safe haven disebabkan oleh beberapa hal seperti:
1. Emas tidak berisiko kehilangan nilainya di tengah gejolak pasar keuangan
Emas dipercaya sebagai alat penyimpan nilai atau “store of value”. Emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga, kebijakan moneter atau fiskal lainnya yang ditetapkan oleh bank sentral ataupun pemerintah. Safe haven banyak dicari investor untuk menghindarkan mereka dari kerugian ketika terjadi krisis keuangan. Itu sebabnya, harga emas justru cenderung beranjak naik ketika ekonomi dunia diliputi ketidakpastian.
2. Emas dapat mengurangi kerugian saat pasar saham menurun
Saat pasar saham menurun, sejumlah analis cenderung menyarankan untuk beralih ke emas. Emas dinilai mampu melindungi aset dari gerusan inflasi dalam jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu, emas layaknya sebuah asuransi bagi investor ditengah krisis
3. Emas merupakan alat pertukaran dan medium pembayaran yang diakui di negara manapun
Seperti yang kita tahu, Emas memang pernah menjadi nilai tukar sebelum adanya uang kertas maupun logam dalam aktivitas ekonomi. Tak heran di tengah gejolak seperti saat ini, sering kali emas ikut menjadi sorotan. Namun, tak jarang juga kita melihat pergerakan emas yang cukup dinamis.