22

Desember
2021

4 Hal Yang Mempengaruhi Harga Emas, Ada Yang Tahu ?

4 Hal Yang Mempengaruhi Harga Emas, Ada Yang Tahu ?

            Harga emas memang mengacu pada kondisi pasar global, dan terkadang momen-momen lain pun dapat ikut terselip dan memberikan pengaruh terhadap harga emas. Namun banyaknya peristiwa yang mampu mempengaruhi pergerakkan harga emas, investasi emas tetap dianggap risk free bagi orang awam sekalipun. Harga emas sangatlah dinamis , tapi secara umum harga emas selalu naik loh ! Banyak masyarakat yang senang menyimpan emas mereka untuk investasi di kemudian hari dibandingkan untuk terjun langsung ke investasi saham ataupun obligasi.

                Nah, apa ada yang tahu ? sebenarnya apa yang mempengaruhi harga emas, yang membuat harga emas bisa naik dan turun ? Simak yuk !

1. Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Oleh karena itu lah, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.

2. Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya membuat logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini akan naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.

3. Harga emas juga sangat tergantung pada kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Jika The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. 

4. Inflasi, inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi.

              Maka tidak heran mengapa harga emas bersifat sangat fluktuatif dan dapat berubah dengan cepat. Nah, sudah pakai aplikasi Lakuemas ? jika sudah, teman-teman pasti selalu melihat push notification tentang update harga emas setiap harinya. Bahkan dalam sehari akan muncul beberapa kali notifikasi tentang pergerakkan harga emas di hari tersebut. Sangat membantu bukan ? Dari situlah kita dapat membeli atau menjual emas di momen yang tepat.

                Yang belum coba pakai aplikasi Lakuemas untuk investasi jangka panjangmu, yuk download sekarang juga di Apps Store atau Google Playstore, dan rasakan langsung sensasi nabung emas dengan mudah hanya lewat genggaman ! 

ARTIKEL LAINNYA

Kenapa Harga Emas Selalu Bisa Naik dan Turun?
Senin, 03 November 2025
Kenapa Harga Emas Selalu Bisa Naik dan Turun?

Harga emas yang berfluktuatif menjadikan emas sebagai bagian dari portofolio atau sebagai instrumen pelindung nilai. Dengan pemahaman dan update informasi terkini tentang: inflasi, suku bunga, kebijakan bank sentral, nilai mata uang, geopolitik — Anda bisa membuat keputusan yang lebih bijak. Simak artikelnya berikut ini.


LANJUTKAN
Tidak Dikasih Berhenti, Emas Melambung Tinggi !
Selasa, 14 Oktober 2025
Tidak Dikasih Berhenti, Emas Melambung Tinggi !

Harga emas dunia kembali melonjak ke rekor tertinggi baru di USD$4,181 per troy ounce di tengah meningkatnya ketidakpastian dari kebijakan perdagangan Amerika Serikat dan melemahnya beberapa pasar hal ini membuat permintaan emas meningkat sebagai aset lindung nilai. Hal lain juga dipicu oleh ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang kembali meningkat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.


LANJUTKAN
Harga Emas Spot Capai US$4.000 Untuk Pertama Kalinya !
Rabu, 08 Oktober 2025
Harga Emas Spot Capai US$4.000 Untuk Pertama Kalinya !

Emas telah mencatat reli bersejarah, berlipat ganda dalam waktu kurang dari dua tahun, didorong oleh aksi beli Bank Sentral seiring diversifikasi aset dari dolar AS, kebijakan perdagangan agresif Presiden Donald Trump, dan konflik global.


LANJUTKAN